“Janganlah kamu membawa kantong perbekalan dalam perjalanan ....” (Matius 10:10)
Tuhan Yesus mengutus kedua belas murid-Nya untuk memberitakan Kerajaan Surga, dan berpesan supaya mereka jangan membawa bekal dalam perjalanan. Ia melarang Petrus dan kawan-kawan membawa emas, perak atau tembaga. Tidak juga membawa baju dua helai, kasut ataupun tongkat.
Sabda Yesus bukan tanpa tujuan. Di balik larangan itu, Ia ingin setiap murid mengambil langkah iman dalam menjalankan tugasnya. Tidak membawa bekal akan melatih daya tahan, tak gampang menyerah menghadapi kesulitan. Tanpa emas, perak atau tembaga akan membebaskan diri dari rasa nyaman yang bisa melemahkan daya juang. Yesus ingin tugas memberitakan Kerajaan Surga, juga pekerjaan dan pelayanan kita, dilakukan dengan sepenuh hati. Tidak mudah dilemahkan oleh kekhawatiran dan ketakutan. Jika rasa lapar, perasaan takut tak punya uang, pakaian dan tempat tinggal, lebih menguasai hati dan pikiran, bagaimana kita menghadapi tantangan hidup yang lebih sulit? Jika hidup kita hanya mengutamakan makanan dan minuman, bagaimana kita mengayunkan satu langkah iman saja? Jika kesadaran kita hanya disalut emas, perak atau tembaga, bagaimana kita mengatasi kehidupan yang sarat ketidakpastian ini?
Yesus ingin kita menjalani hidup yang sulit ini dengan lebih mengandalkan kemurahan Tuhan. Kita hanya perlu mengayuhkan langkah-langkah iman kita. Jangan terlalu mengkhawatirkan segala sesuatu, yang sesungguhnya sudah disediakan Tuhan untuk kita. Mari melangkah dengan iman.
PERJALANAN SERIBU MIL DIMULAI DENGAN LANGKAH PERTAMA,
YAKNI LANGKAH IMAN!
Comments