Baca: KIS. PR. RASUL 9:36-43
Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita, yang dalam bahasa Yunani disebut Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. (Kis. Pr. Rasul 9:36)
Dr. G. Campbell Morgan adalah seorang pengkhotbah Inggris yang ternama. Ia mempunyai lima anak laki-laki dan semuanya adalah penginjil. Suatu hari, seorang tamu di rumah mereka memberanikan diri mengajukan pertanyaan pribadi, “Yang mana pengkhotbah terbaik dari antara kalian?” Serentak mereka menjawab, “Ibu.” Tentu saja Ny. Campbell Morgan tidak pernah berkhotbah secara formal di gereja. Namun demikian, kehidupannya menjadi khotbah yang terus-menerus tentang kasih Tuhan.
Pengkhotbah terbaik bukanlah seseorang yang kerap menyerukan pernyataan bagus tentang Tuhan. Pengkhotbah terbaik ialah seseorang yang meneladankan kehidupan yang bersama Tuhan. Dalam keseharian ia senantiasa memancarkan kasih Tuhan. Seperti Ny. Campbell Morgan, Tabita tidak pernah berkhotbah di Bait Allah. Namun, ia juga adalah pengkhotbah terbaik. Kasih Tuhan dipancarkannya melalui perbuatan baik dan pemberian sedekah (ay. 36). Bagi para janda yang hidup dalam kemiskinan, ia membuatkan baju dan pakaian (ay. 39). Berita kematiannya meninggalkan duka mendalam di hati para wanita papa. Mereka berharap dapat lebih lama lagi "mendengar" firman Tuhan yang dikhotbahkan melalui sikap dan perbuatan. Di akhir bagian kisahnya, si pengkhotbah terbaik menuai jiwa-jiwa. Peristiwa kebangkitan Tabita tersiar di seluruh Yope sehingga banyak orang percaya kepada Tuhan (ay. 42).
Belum dapat kita berbangga sesudah banyak bertutur tentang Tuhan. Patut kita terlebih dulu merenungkan "Apakah kehidupanku sudah menjadi teladan? Sudahkah kupancarkan kasih Tuhan kepada sesama?" Jangan hanya mulut berbicara, tetapi tindakan juga. Biarlah melalui sikap dan perbuatan kita, orang lain merasakan besar kasih Tuhan kepada mereka.
BERBICARA TENTANG TUHAN ITU BAIK;
MENELADANKAN KEHIDUPAN YANG BER-TUHAN ITU TERBAIK!
Selamat Pagi - Tuhan Yesus Memberkati🙏
Comments