“Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.” (Lukas 10:41)
Dengan lagak mewakili banyak hewan di perairan, seekor ikan mempersoalkan sikap kura-kura yang dianggap suka bersembunyi di balik rumah cangkangnya ketika menghadapi masalah. Setelah kura-kura mengatakan ia menemukan keteduhan di dalam rumah pemberian Tuhan itu, ikan menyelanya dengan berkata, “Ya, tapi semua makhluk berkomentar memperbincangkanmu.” “Hmm,” jawab kura-kura. “Mungkin ini penyebab umurku panjang. Aku tidak sibuk bergunjing tentang makhluk lain, sebaliknya aku jalani saja apa yang kuyakini itu benar.”
Ketika singgah di rumah ketiga sahabat di kampung Betani, Yesus sedang dalam perjalanan ke Yerusalem (lih. Luk. 9:51). Artinya, Dia sedang menuju kematian-Nya. Waktu tak banyak lagi bagi Yesus. Momen berharga ini, Maria tak ingin melewatkan kesempatan untuk “duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya” (ay. 39). Tanpa berpaling kiri dan kanan. Sebaliknya dengan Marta. Ia terkecoh oleh sikap saudaranya yang menurutnya sedang mengabaikan dirinya, sambil terus sibuk berkomentar dan melontarkan protesnya. Yesus mengingatkan Marta, betapa ia sedang menyusahkan dirinya sendiri.
Kapankah kita menyusahkan diri sendiri? Ketika kita terlampau menghiraukan sikap, ucapan, dan tindakan orang lain sehingga mengacaukan ketenangan hidup kita. Kita biarkan mereka berperan besar hingga melenyapkan nafsu makan, membuang waktu, membangkitkan amarah, menimbulkan dengki, atau mengusik nyenyaknya tidur kita bahkan mendikte keputusan-keputusan kita. Jangan biarkan itu terjadi! Waktu kita berharga dan Tuhan masih punya kepentingan dengan kita untuk perkara-perkara yang jauh lebih luhur.
HIDUP INI HANYA SEKALI, TENTUKAN PILIHAN
UNTUK MELAKUKAN HANYA HAL-HAL YANG BERARTI DAN BERNILAI ABADI!
Comments