Baca: 1 YOHANES 2:1-6
Namun, siapa yang menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah. Dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Dia. (1 Yohanes 2:5)
Di tengah pernyataan-pernyataan luar biasa yang diterima Rasul Paulus, ia mengalami sesuatu yang menyakitkan, yang disebutnya sebagai duri dalam daging. Ia bahkan sudah tiga kali berseru kepada Allah mengenai hal itu, supaya Tuhan segera menyingkirkannya. Namun, Tuhan menjawabnya dengan mengatakan bahwa kasih karunia-Nya sudah cukup. Sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Nya menjadi sempurna.
Kesaksian Paulus seolah menunjukkan bahwa kasih Allah tak juga melepaskan manusia dari pergumulan hidup. Padahal, bukankah Allah telah menyatakan kasih-Nya secara sempurna melalui pengorbanan Yesus? Yesus telah menyerahkan diri sebagai korban pendamaian guna menghapus dosa setiap orang di dunia yang percaya kepada-Nya. Jika demikian, di manakah letak kesempurnaan kasih-Nya?
Kesempurnaan kasih Allah memang tidak membebaskan manusia dari segala macam beban pergumulan. Sebab kasih Allah kepada manusia tidak dapat disempurnakan tanpa pengamalan kita akan firman-Nya dalam perbuatan. Kasih Allah hanya dapat mencapai tujuannya ketika umat memberikan respons dengan menuruti ajaran-Nya. Bukan sekadar memiliki pengetahuan yang luas tentang Alkitab dan kekristenan, kesempurnaan akan terjadi ketika kita menghidupkan firman Tuhan dalam hidup kita. Dalam kata lain, kita harus hidup seperti hidupnya Yesus. Ketika pemahaman serta pengenalan tentang perintah-perintah Allah tertanam di dalam jiwa dengan sepenuhnya dan dinyatakan dalam praktik kehidupan seluruhnya, niscaya kehidupan di bumi akan menjadi seperti di surga.
HANYA KETIKA KITA MENURUTI FIRMAN-NYA, KASIH-NYA SEMPURNA ATAS KITA.
KARENA TUJUAN KASIH ALLAH ADALAH KETAATAN KITA!
Selamat Pagi - Tuhan Yesus Memberkati🙏
Comments