Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah. (Mazmur 51:19)
Sonia merasa sangat terpukul setelah gagal menepati janji yang dibuatnya di hadapan Tuhan. Jiwanya serasa hancur karena ia merasa telah mengecewakan Tuhan yang sudah memberinya kesempatan untuk memperbaiki hidupnya. Ia pun menanyakan kepada sahabatnya, “Masihkah ada kesempatan bagiku? Apakah Tuhan masih mengampuniku?” Sahabatnya lalu mencoba membesarkan hatinya, sambil mengutip firman Tuhan mengenai pengampunan dan penerimaan Allah bagi manusia yang sungguh-sungguh bertobat.
Sebagai orang yang mengasihi Allah, Raja Daud begitu terpukul setelah Allah menegur dosanya dengan keras melalui Nabi Natan. Isi penyesalan Daud begitu terlihat dalam mazmurnya merespons teguran Allah. Pengenalan Daud akan Allah membuatnya mengerti bahwa jiwa yang hancur di hadapan Allah begitu berharga, seperti korban sembelihan berupa hewan ternak. Allah bahkan tidak memandang hina setiap manusia yang datang kepada-Nya dengan hati yang patah dan remuk, pertanda adanya pertobatan yang sungguh-sungguh. Mengenai respons Allah atas pertobatan, Rasul Yohanes mencatat adanya jaminan pengampunan dosa sekaligus penyucian hati bagi mereka yang bertobat (1Yoh. 1:9).
Allah tak pernah membeda-bedakan orang. Sekiranya saat ini ada dosa yang belum kita bereskan di hadapan Allah, mari jangan tunda waktu lagi untuk datang kepada-Nya. Barang siapa datang kepada-Nya dalam penyesalan akan dosa-dosanya dan bertobat sungguh-sungguh, tangan kasih-Nya siap menerima dan memeluk kita. Pengampunan dan pemulihan dari-Nya siap dialirkan bagi kita.
TANGAN ALLAH SELALU TERBUKA BAGI SETIAP ORANG
YANG INGIN MEMPERBAIKI HIDUPNYA!
Σχόλια